Jumat, 31 Oktober 2008

Komponen Jaringan

Repeater

Repeater adalah komponen dari suatu jaringan yang bertugas untuk menguatkan data/sinyal yang dilewatkan pada jalur tersebut. Dapat digunakan untuk sinyal analog maupun digital, biasanya digunakan untuk transmisi data jarak jauh. Repeater diperlukan karena misalnya sebuah Ethernet Card hanya mampu untuk menjangkau sampai jarak tertentu saja. Repeater akan meneruskan dengan menguatkan sinyalnya untuk mendukung integritas data yang dilewatkan tersebut.

Dalam praktek kita mendengar multiport repeaters atau biasa disebut active hubs. Sifatnya memperkuat sinyal. Sedangkan lainnya yang disebut sebagai hub pasif adalah hanya mengirim tidak memperkuat.

Hub dan Switch 
Hub adalah komponen dalam jaringan yang menghubungkan beberapa komputer sekaligus  
- Aktif, juga menguatkan sinyal (repeater) 
- Pasif, tidak menguatkan sinyal hanya meneruskan 
- Intelegent, mempunyai fungsi tambahan contohnya switch. 


Antar hub juga dapat saling berhubungan, ini disebut sebagai chaining melalui port uplink. Dengan adanya ini maka dapat meningkatkan kinerja jaringan yaitu dapat mengisolasi suatu komputer dari komputer lain. 
Hub akan mengirim paket ke semua komputer yang dihubungkan ke hub tersebut tetapi switch hanya akan melewatkan paket ke alamat yang dituju. Karena switch mempunyai kemampuan mendeteksi alamat komputer yang akan dituju. Jelas disini switch lebih aman dan lebih cepat. Switch pada saat yang sama dapat menangani lebih dari satu koneksi. Tentu saja dengan kemampuan lebih seperti ini harga switch lebih mahal dari pada harga hub. 
Dengan adanya hub maupun switch sebagai penghubung maka banyak komputer dapat saling berhubungan. Bila tanpa hub atau switch untuk menghubungkan dua atau lebih komputer kita gunakan konektor BNC. Kecepatannya rendah. Tetapi dengan hubungan menggunakan RG45 dan Ethernet Card yang mendukung serta kemampuan hub ataupun switch yang mendukung maka kita dapat mendapatkan kecepatan). Hub adalah komponen dalam jaringan yang menghubungkan 



Bridge dan Switch

Bridge dan Switch adalah perangkat komunikasi data yang beroperasi secara prinsip pada lapisan kedua di model referensi OSI. Secara umum sering disebut sebagai perangkat lapisan data-link (data-link layer devices).
Ciri khusus dari jaringan itu adalah menggunakan protokol yang sama. Manfaat adanya bridge juga meningkatkan kinerja jaringan karena dapat mengatur trafik jaringan dalam segmen yang kecil. Dibandingkan dengan router bridge mempunyai kecepatan yang lebih tinggi.
Beberapa jenis bridge telah membuktikan pentingnya perangkat ini di dalam jaringan. Transparent bridging ditemukan pertama kali di dalam lingkungan Ethernet dan source-route bridging dalam lingkungan Token Ring. Translational bridging menyediakan penerjemahan antara format dan transmisi antar lingkungan yang berbeda (umumnya antara Ethernet dan Token Ring). Terakhir source-route transparent bridging mengkombinasikan algoritma dari transparent bridging dan source-route bridging untuk memudahkan bridging dalam lingkungan campuran Ethernet dan Token Ring.
Saat ini teknologi switch menjadi solusi tambahan dan komplemen, bahkan pengganti lingkungan bridging. Implementasi switch sekarang telah mendominasi dibandingkan dengan penggunaan bridge. Teknologi switch memberikan kinerja throughput yang superior, kepadatan port yang lebih tinggi, biaya yang rendah per port dan fleksibilitas yang lebih tinggi, selain itu teknologi switch memberikan suatu solusi komplemen di dalam teknologi routing.


1. Teknologi Dasar
Bridging dan Switching terjadi di lapisan Link, berfungsi mengatur aliran data, memeriksa kegagalan transmisi, menyediakan pengalamatan fisik (dari fungsi logik) dan mengatur akses ke medium fisik. Bridge menyediakan fungsi ini dengan menggunakan berbagai macam variasi protokol lapisan link (link-layer) yang secara spesifik mempunyai pengendali alur (flow control), penanganan error (error handling), pengalamatan (addressing), dan algoritma akses-media. Contoh populer dari lapisan link ini adalah protokol Ethernet, Token Ring dan FDDI.
Bridge dan Switch bukanlah perangkat yang rumit. Perangkat ini menganalisis bingkai data (frame), meneruskan (forward) berdasarkan atas informasi yang terkandung dalam bingkai tersebut dan diteruskan ke alamat tujuan.
Transparansi protokol yang lebih tinggi adalah kelebihan dari bridging atau switching, sebab antara dua host saling berkomunikasi melalui protokol yang bekerja di lapisan link, tanpa perlu memeriksa informasi paket data protokol yang lebih tinggi. Proses ini memberikan kinerja dalam mem-forward paket data secara cepat tanpa batasan protokol logik yang dipakai.

2. Bridge
Bridge secara umum dibedakan atas dua bagian yaitu Bridge Lokal dan Bridge Remote. Bridge Lokal menghubungkan dua jaringan LAN secara langsung pada area yang sama secara fisik, misalnya bridging antar gedung yang berdekatan. Bridge Remote menghubungkan dua jaringan yang secara fisik berjauhan. Implementasi yang dilakukan biasanya menggunakan kabel telepon dan modem atau perangkat nirkabel (Wireless LAN, sekarang dikenal dengan istilah WiLAN). Perangkat nirkabel yang paling banyak digunakan adalah yang bekerja pada frekuensi bebas ISM (Industrial Scientific Medical) 2.4GHz.

Bridge Remote menghadirkan tantangan yang unik dalam masalah transfer data. Bridge Lokal masih jauh lebih cepat dan reliable dalam transfer data, selain biaya yang lebih murah dibandingkan Bridge Remote, meskipun sampai saat ini kemampuan koneksi jarak jauh (Wide Area Network) makin tinggi transfer datanya, contohnya penggunaan modem DSL (Digital Subscriber Line) atau perangkat nirkabel yang bisa sampai 11Mbps.
Institute of Electrical and Electronic Engineers (IEEE) membagi lapisan Link OSI menjadi dua sub-lapisan yaitu: Media Access Control (MAC) dan Logical Link Control (LLC). Sub-lapisan MAC mengatur akses ke media fisik dan sub-lapisan LLC mengatur frame, alur data, pengecekan error dan pengalamatan (MAC address).
Beberapa bridge disebut sebagai MAC-layer bridges, perangkat ini menghubungkan antara network yang homogen, misalnya ethernet dengan ethernet. Jenis bridge lainnya yang menghubungkan network yang heterogen.

3. Switch
Switch adalah perangkat jaringan yang bekerja di lapisan Data-link, mirip dengan bridge, berfungsi menghubungkan banyak segmen LAN ke dalam satu jaringan yang lebih besar. Seperti bridge, switch bekerja atas dasar informasi MAC address. Switch mempunyai kemampuan dan kinerja yang lebih baik dibandingkan dengan bridge karena switch selain bekerja secara software juga bekerja di atas hardware. Switch menggunakan algoritma store-and-forward dan cut-through pada saat melakukan pengiriman data.
Jenis switch yang sering dipakai adalah LAN switch, ATM switch dan gabungan switch dengan teknologi routing. Switch Asynchronous Transfer Mode (ATM) menyediakan switching kecepatan tinggi yang bersifat scalabe untuk workgroup, WAN sampai enterprise backbone. Selain itu switch ATM bisa mengkombinasikan aplikasi suara, gambar dan data dalam satu jaringan yang sama. Switch ATM menggunakan metoda switch paket yang fix-size, paket ini biasa disebut dengan sel (cell).
Switch LAN digunakan untuk menghubungkan segmen LAN yang banyak, menyediakan media dedicated dengan komunikasi yang bebas dari tumbukan (collision) antar perangkat jaringan dan mendukung komunikasi simultan, serta dirancang untuk akses kecepatan tinggi.



from: dosen.amikom.ac.id

1 komentar:

Anonim mengatakan...

thx y...
postx sngt mmbntu nylesein tgs adkx tmn q...